Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengguncang dunia perdagangan internasional. Lewat kebijakan terbarunya, Trump menetapkan struktur tarif impor baru bagi negara-negara mitra dagang, termasuk kawasan Asia Tenggara.
Kabar baik datang untuk Indonesia. Trump menurunkan tarif impor terhadap produk asal Indonesia dari sebelumnya 32 persen menjadi 19 persen. Keputusan ini diumumkan langsung pada 15 Juli, usai perbincangannya dengan Presiden Prabowo Subianto.
Namun, keringanan tarif ini bukan tanpa syarat. Sebagai timbal balik, Indonesia diminta memberikan akses lebih besar bagi produk Amerika Serikat masuk ke pasar domestik. Selain itu, Indonesia juga diminta untuk meningkatkan pembelian komoditas pertanian dan energi dari AS, serta melakukan pembelian pesawat buatan Boeing.
Negara ASEAN Lain Juga Kena Tarif Baru
Indonesia bukan satu-satunya negara ASEAN yang masuk dalam kebijakan tarif baru AS. Dalam perintah eksekutif yang ditandatangani Trump pada 31 Juli—hanya sehari sebelum tenggat waktu perundingan perdagangan berakhir—beberapa negara Asia Tenggara juga mendapat penyesuaian tarif.
Berikut daftar tarif baru berdasarkan pernyataan resmi Gedung Putih bertajuk "Further Modifying The Reciprocal Tariff Rates":
- Indonesia: 19 persen
- Malaysia: 19 persen (turun dari 25 persen)
- Kamboja: 19 persen
- Filipina: 19 persen
- Thailand: 19 persen
- Brunei Darussalam: 25 persen
- Vietnam: 20 persen
- Laos: 40 persen
- Myanmar: 40 persen
Sementara itu, tarif untuk Singapura masih belum ditetapkan secara final dan masih dalam tahap negosiasi.
Taktik Trump: Tekan Mitra Dagang, Dorong Ekspor AS
Langkah ini menjadi bagian dari strategi Trump untuk menekan negara mitra dagang agar membuka pasar mereka lebih luas bagi produk Amerika. Dengan kebijakan tarif timbal balik ini, Trump berharap bisa menyeimbangkan neraca perdagangan AS yang selama ini defisit terhadap banyak negara Asia.
Khusus untuk Indonesia, kesepakatan ini bisa membuka peluang ekspor ke AS lebih besar, namun juga memaksa pemerintah untuk menyesuaikan kebijakan impor demi memenuhi komitmen kepada Washington. Meski penuh tantangan, kebijakan ini juga bisa menjadi kesempatan emas bagi pelaku usaha Indonesia untuk bersaing lebih kompetitif di pasar global, selama pemerintah mampu menjaga keseimbangan antara kepentingan nasional dan tuntutan kerja sama internasional.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()